Menjual Gerabah Tanah, Stik Es Krim, Perlengkapan Dekorasi, Acc Pancing, dll. Situs ini juga menyajikan pengetahuan umum.

MercundiShop

Ads Here

Rabu, 23 Maret 2016

Mengenal Pasar Kroya Cilacap

Kroya Cilacap Indonesia
Bangunan baru Pasar Kroya, ketika belum ada swalayan di sebelahnya.
Salah satu pasar tradisonal yang rame di Kabupaten Cilacap adalah Pasar Kroya. Pasar Kroya merupakan pasar induk khususnya sayuran, buah-buahan. Keberadaannya yang dekat dengan stasiun besar kroya, adalah alasan utama yang menjadikan pasar kroya dikenal hingga ke berbagai daerah.

Dulu, ketika kereta api ekonomi masih tidak dibatasi kuota penumpangnya, para pedagang lebih banyak menggunakan jasa angkutan kereta api. Selain ongkosnya sangat murah, kereta api juga lebih cepat dan bisa untuk mengangkut banyak barang.



Di masa lalu, Pasar Tradisional Kroya adalah pusat grosir yang bagi pedagang hingga Cilacap bagian barat. Para pedagang (warung, toko, dan pedagang pasar daerah lain) memborong belanjaan di pasar Kroya. Banyak mereka yang dari Kawunganten, Sidareja, bahkan dari Ciamis - Jawa Barat, membeli sayuran dan keperluan dagangan di pasar Kroya dengan mengendarai kereta api. Aktifitasnya pun sangat rame. Di kereta padat dengan tumpukan keranjang dan peti barang, di stasiun padat dengan calon penumpang dan kuli angkut. Dan di halaman stasiun padat dengan tukang becak.

Situasi meriahnya pasar tradisional, nampaknya di era sekarang sudah tidak bisa tergambarkan seperti dulu. Pasalnya, kemajuan jaman turut mengubahnya. Dulu ketika belum banyak toko swalayan (minimarket/ supermarket), orang cenderung berbelanja di pasar. Namun, di dekat pasar sekali pun, ternyata kini sudah berdiri dengan gagah toko swalayan yang juga menyediakan aneka kebutuhan sehari-hari. Alhasil, budaya belanja di pasar pun lambat laun tergantikan dengan belanja di toko swalayan modern. Dengan alasan yang mendasar diantaranya adalah karena di toko swalayan lebih nyaman dan lebih bersih.

Selain keberadaan toko swalayan, maraknya sistem kredit kendaraan yang mudah pun turut mengubah keadaan peradaban. Sebagai contoh, dulu pedagang dari daerah Sidareja rela belanja grosir barang & sayuran ke pasar kroya hingga kemudian membawa pulang melalui kereta api. Namun, kini hal itu bisa dikatakan sudah tidak ada. Selain karena sudah tidak ada kereta api murah seperti di era 90-an (sepur kluthuk), kini pun banyak orang yang berdagang sayuran/ sembako dengan sistem COD (Cash On Delivery; pembayaran barang dihantar) antar barang hingga alamat. Mengapa pedagang sayuran pasar bisa melakukan demikian? Salah satu penyebabnya karena sekarang siapa pun bisa dengan mudah mempunyai mobil, meski kredit. Andai ada pedagang sayur yang tidak punya mobil barang sendiri, mereka memanfaatkan jasa ekspedisi sayur yang setiap dinihari mangkal di pasar kroya.

Memang sudah tiba saatnya, "pasar ilang kumandange", mungkin bukan hanya pasar kroya yang mengalami penurunan aktifitas jual-beli. Jika memang demikian, bisa jadi pasar tradisional adalah suatu tempat yang tinggal sebuah monumen nantinya.

Orang-orang Cilacap yang berusia kepala 4, banyak yang merindukan masa-masa popularitas pasar kroya, khususnya mereka yang dulunya serinh berbelanja di pasar Kroya. Banyak juga mereka yang sukses melalui aktifitas jual-beli di Pasar Kroya.

Kini bagunan Pasar Kroya telah 2 lantai dan cukup besar. Hanya saja kesan aktifitas jual-belinya kurang meriah. Di samping perkembangan jaman, mungkin para pedagang pun perlu berbenah. Menjaga kebersihan lingkungan pasar adalah nomor 1 seharusnya. Kemudian, menata barang dagangan dengan rajin dan menarik, semestinya juga harus dilakukan. Yang tidak boleh dilupakan lagi adalah, jaminan mutu. Para pedagang pasar tradisional semestinya berani stabil dalam mempertahankan mutu barang dagangannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FORM INFORMASI

Nama

Email *

Pesan *